Tasyakkur

Alhamdulillah, dengan izin Allah blog ini dapat diterbitkan. Semoga bermanfaat. Jazakumullah.

Kamis, 30 Desember 2010

Enggan Disalahkan, Nurdin Halid Terus Berkelit

Nurdin Halid memang pandai berkelit. Tatkala sebagian besar orang menyatakan bahwa kekalahan timnas di kandang Malaysia disebabkan olehnya, Nurdin justru menuding teror yang dilancarkan pihak Malaysia sebagai penyebab utama kegagalan mereka.
Seperti dilansir dari detik, Nurdin terus bersikeras bahwa ulah tidak sportif pihak Malaysia seperti laser dan serbuk yang membuat gatal para pemain Indonesia merupakan penyebab kekalahan Indonesia, tiga gol tanpa balas di Bukit Jalil, 26 Desember lalu.
"Jadi memang ada hal yang teman-teman pers tidak tahu, bahwa sebetulnya timnas kita itu dari awal sudah dapat teror. Sejak dari awal latihan, menunggu bus sangat lama. Saya sampai maki-maki petugasnya," tutur Nurdin.
"Begitu kita tiba di tempat latihan, di muka gawang itu ditaburkan sesuatu serbuk yang membuat kiper kita gatal-gatal. Tapi saya belum tahu apa itu. (Asisten Pelatih) Widodo C Putro dan dokter bilang, serbuk itu menciptakan alergi, apalagi sampai bengkak-bengkak di Markus."
Puncaknya, lanjut Nurdin, saat pertandingan penonton Malaysia mengganggu timnas dengan sinar laser. Politisi Golkar ini mengatakan bahwa hal tersebut
sudah diantisipasi jauh-jauh hari dengan menyampaikan ancaman pada otoritas Malaysia, bahwa Indonesia tidak mau bertanding atau menghentikan laga jika ada laser.
"Sebetulnya kemarin, karena Bapak Presiden menonton (dari Cikeas) dan melihat betul sinar laser itu, beliau langsung menelepon Menpora, dan Menpora langsung beritahu saya untuk protes. Dan itu telah saya lakukan," pungkas Nurdin.

Review: Garuda Menang Meski Tak Juara

Meski mampu menang 2-1, namun tim Indonesia harus memberikan Piala AFF Suzuki 2010 kepada Malaysia karena mereka lebih unggul dengan agregat 2-4.
Ketertinggalan agregat tiga gol mau tak mau harus membuat tim Garuda Merah Putih menekan Harimau Malaya itu sejak menit-menit awal babak pertama.
Berkali-kali menekan, Indonesia akhirnya mendapatkan peluang emas mereka di babak pertama ini. Pada menit ke 18, wasit asal Australia, Peter Daniel Green menunjuk titik putih saat Mohd. Sabre terlihat menyentuh bola di kotak penalti Malaysia. Sangat disayangkan Firman Utina yang menjadi algojo penalti itu gagal menyelesaikan tugasnya, bola tendangannya yang mengarah ke kiri masih bisa dibaca kiper Malaysiam Khairul Fahmi.
Malaysia malah bangkit usai penalti tersebut, mereka sempat membuat Markus harus kalang kabut menyelamatkan gawangnya. Beruntung kiper nomor satu Indonesia itu mampu menepis tendangan Mohamad Ashari.
Di menit-menit akhir babak pertama, Indonesia tetap mendominasi jalannya pertandingan dan sempat membahayakan gawang Malaysia melalui beberapa kemelutnya, akan tetapi finishing yang kurang baik dari Cristian Gonzales, Ahmad Bustomi dan pemain Garuda Merah Putih lainnya, hingga babak pertama usai gol pun tak kunjung tercipta.
Indonesia tidak mengendurkan serangan mereka di awal babak ke dua, akan tetapi Malaysia malah menerapkan sistem bertahan total dan mengejutkan publik Gelora Bung Karno dengan gol mereka.
Malaysia pun mampu menambah keunggulan agregat mereka menjadi 4-0 melalui serangan balik Mohd. Safee di menit ke 53. Sang top skor sementara itu mengakhiri serangan baliknya dengan tendangan keras ke sisi kanan gawang Indonesia yang tak mampu diantisipasi Markus. Skor 0-1 untuk Malaysia dan bagi Safee ia kini melengkapi perolehan golnya menjadi 5 gol dalam turnamen ini.
Indonesia mencoba bangkit meski terlihat sedikit frustasi, seperti yang dilakukan Firman dengan tendangan spekulasinya. Di menit ke 55, kapten tim Garuda itu melesakkan tendangan keras jauh di luar kotak penalti yang masih mengarah tepat dalam genggaman Fahmi.
Alfred Riedl pun langsung menarik kapten tim yang terlihat sedikit frustasi itu, ia langsung menarik Firman semenit usai peluang tersebut dan menggantinya dengan Eka Ramdani. Tak hanya itu, Riedl pun memasukkan Bambang Pamungkas untuk menggantikan Irfan.
Indonesia mulai memperkecil ketertinggalan mereka saat penetrasi cantik Ahmad Bustomi di menit ke 68 ia akhiri dengan tendangan keras yang masih bisa ditahan kiper Malaysia. Beruntung bola muntah masih mengarah kepada Mohamad Nasuha yang langsung menghujamkannya ke gawang Harimau Malaya itu tanpa mampu dibendung oleh Fahmi. Skor berubah 1-1, dan agregat juga berubah 1-4 untuk tim tamu.
Indonesia terus pantang menyerah untuk mengejar agregat tersebut. Muhammad Ridwan akhirnya memperkecil agregat menjadi 2-4 melalui tendangan kerasnya dari luar kotak penalti. Skor pun berubah menjadi 2-1 untuk kemenangan Indonesia.
Semenit sebelum laga usai, Indonesia sempat mendapatkan peluang emas melalui tendangan bebas cantik Bambang Pamungkas. Sayang Fahmi lagi-lagi menjadi penghalang bagi tim Garuda untuk mencetak gol, dan kedudukan 2-1 pun tak berubah hingga wasit Peter Daniel meniup peluit panjang tanda laga usai.

Wapres: Timnas Indonesia Hanya Kurang Beruntung

Meski gagal mempersembahkan Piala AFF 2010, perjuangan Timnas Indonesia mendapat apresiasi dari Boediono. Wakil Presiden Indonesia ini menyatakan bahwa hanya ketidakberuntungan yang menghalangi Garuda Merah Putih untuk meraih gelar juara.
Seperti dilansir Kompas, usai menonton pertandingan final Piala AFF, Boediono mengaku salut dengan perjuangan para penggawa Garuda Merah Putih. "Meski menciptakan banyak peluang dan telah menunjukkan semangat juang tinggi, para pemain kami masih belum beruntung," tutur Boediono, yang menyaksikan siaran langsung pertandingan tersebut di rumah dinasnya itu.
"Para penggawa Merah Putih telah menunjukkan kemampuan terbaik mereka sepanjang 90 menit pertandingan berjalan. Saya mendoakan agar tim nasional kita bisa lebih sukses di masa yang akan datang," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga memberikan apresiasi terhadap perjuangan dan kerja keras pemain tim nasional Indonesia setelah mengalahkan Malaysia 2-1 pada pertandingan kedua final Piala AFF di Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu malam.
"Walaupun belum berhasil menjadi yang terbaik di Asia Tenggara, namun tim nasional telah menunjukkan semangat bertanding," kata Yudhoyono yang disampaikan Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha di Jakarta, usai pertandingan tersebut.
"Presiden sangat mengapresiasi perjuangan tim nasional kita dan berterima kasih kepada seluruh anggota timnas dan pelatih," kata Julian, seperti dikutip dari Antara.

Riedl Tetap Bangga Dengan Anak Asuhnya

Pelatih tim nasional Indonesia Alfred Riedl memuji penampilan para pemain timnas yang luar biasa pada pertandingan final kedua AFF Suzuki Cup 2010 melawan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Rabu malam.
"Tertinggal lebih dulu dan pemain mampu menyamakan kedudukan hingga akhirnya menang, mereka hebat. Tapi memang kami tidak merebut gelar musim ini," kata Alfred usai laga.
Ia mengatakan pemain juga tampil disiplin sampai akhirnya dapat merebut kemenangan 2-1 meski Timnas Indonesia gagal merebut gelar AFF Suzuki Cup 2010.
Disingggung kontraknya sebagai pelatih, Alfred mengatakan bahwa dirinya hanya karyawan dan hal itu bergantung pada PSSI.
Malaysia mengukir sejarah baru untuk pertama kalinya merebut trofi dengan kemenangan agregat 4-2. Di final pertama, Harimau Malaya menang 3-0.
Malaysia lebih dulu mencetak gol lewat kaki Mohd Safee Salee di menit 54. Indonesia mampu membalas dengan gol yang dicetak oleh Mohammad Nasuha di menit 72 dan mampu berbalik unggul lewat tendangan keras Muhammad Ridwan yang menembus gawang Malaysia di menit 88.
Sementara itu pelatih Malaysia K Rajagobal bahwa Malaysia layak merebut gelar. Menurut Rajagobal, timnya memang kalah 1-5 pertemuan pertama lawan Indonesia dalam penyisihan grup, tapi mereka mampu bangkit dan memperbaiki kesalahan.
"Itu kesalahan individu. Kami bangkit mengalahkan Laos dan selanjutnya menyingkirkan Vietnam sebagai juara bertahan," katanya.
Disinggung naturalisasi pemain, ia mengatakan programnya adalah mengutamakan untuk pemain nasional dapat lebih banyak tampil. "Mungkin ada kebaikan atau tidak atas program itu," kata pelatih yang sukses merebut medali emas SEA Games cabang sepak bola.

Nurdin Halid Diteriaki Turun

Ketua Umum PSSI Nurdin Halid kembali mendapatkan yel-yel yang tak mengenakkan dari para pendukung Timnas di saat Firman Utina dan kawan-kawan dalam posisi kritis saat menghadapi Malaysia pada leg kedua final AFF Suzuki Cup 2010, Rabu (19/12) kemarin.
"Nurdin turun..., Nurdin turun..." gema para suporter sepakbola membahana ketika Timnas Indonesia tertinggal 0-1 dari Malaysia pada laga yang dihadiri sekitar 95 ribu penonton.
Tetapi Nurdin Halid yang duduk di deretan kursi VVIP bergeming dan tak mengindahkan yel-yel tersebut.
Ketika upacara penghormatan pemenang (UPP) dilakukan, Nurdin Halid bersama Menpora Andi Mallarangeng dan para pejabat AFF ikut naik ke atas podium untuk menyerahkan piala dan medali kepada juara dan runner-up turnamen ini.
Melihat Nurdin Halid naik ke podium, yel-yel "Nurdin turun...Nurdin turun..." kembali menggema dari sebagian besar penonton. Namun Nurdin Halid kembali bergeming dan tak mengindahkan.
Usai UPP, Nurdin bersama Menpora dan rombongan pejabat AFF pun turun meninggalkan podium.
Seorang penonton di areal VIP Barat yang tekun menyaksikan UPP berceloteh; "Nah itu Nurdin sudah turun, tapi beraninya turun rame-rame."

Riedl Masih Dipertahankan PSSI

Meski gagal mengantarkan Indonesia menjadi juara Piala AFF Suzuki 2010, akan tetapi PSSI tidak akan menghentikan kontrak pelatih Alfred Riedl.
Hal itu dijelaskan sendiri oleh Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid usai laga final ke dua yang berakhir kemenangan 2-1 Indonesia dari Malaysia itu.
"Tak ada hubungannya gagal, lantas Riedl dipecat. Masa depan Riedl masih dipertahankan," kata Nurdin, di Stadion Utama Gelora Bung Karno usai pertandingan yang membuat Malaysia menjadi juara karena unggul agregat 4-0 atas Indonesia itu.
"Saya lihat, segala upaya dan daya telah dilakukan Riedl sepanjang Piala AFF. Namun, ya hasilnya ini," jelasnya.
Menanggapi pernyataan Ketua PSSI itu, Alfred Riedl menuturkan bahwa ia pasrah dan bergantung pada pengurus meskipun kontrakya masih berakhir di 2012 nanti.
"Saya hanya karyawan. Kalau bos bilang masih diperpanjang, ya saya tak bisa bilang apa-apa. Kontrak saya masih 16 bulan lagi," kata pelatih asal Austria itu dalam jumpa pers usai pertandingan.
"Namun, di dalam sepak bola apapun bisa terjadi. Saya tidak bisa menentukan nasib."
"Bisa jadi, mungkin dua bulan ke depan saya sudah tidak melatih Indonesia lagi," jelas Riedl.

Firman Raih Gelar Hiburan

Meski gagal menjadi juara, Indonesia mendapatkan gelar hiburan, kapten timnas Indonesia, Firman Utina meraih gelar pemain terbaik di ajang AFF Suzuki Cup 2010.
Atas keberhasilannya itu, Firman berhak memperoleh hadiah uang senilai 10.000 dolar AS. Sementara pencetak gol terbanyak direbut Mohd Safee Sali dari Malaysia dengan 5 gol.
Dalam laga final kedua ini, Firman harus keluar di babak kedua, dan digantikan Bambang Pamungkas. Pemain kelahiran Manado 29 tahun lalu ini berperan besar bagi tim Garuda Merah Putih sejak babak penyisihan grup hingga final, meski ia sempat gagal melaksanakan tugasnya saat menjadi algojo penalti di menit ke 18 babak pertama.
AFF menilai Firman mampu tampil memotivasi rekan-rekannya dengan baik. Dengan posisinya sebagai gelandang serang ia mampu memberikan umpan matang untuk pemain lini depan. Dua gol dan beberapa assist ia bukukan dalam penampilannya sepanjang turnamen ini.
Pemain ini pernah bermain di klub Persma Manado, Persita Tangerang, dan Arema Malang. Ia juga telah memperkuat tim nasional sepak bola Indonesia dan terpilih sebagai Pemain Terbaik pada pertandingan Indonesia melawan Bahrain di Piala Asia 2007.
Ia juga sempat mengantarkan Arema Malang menjuarai Copa Dji Sam Soe dan terpilih menjadi pemain terbaik pada turnamen tersebut.
Dalam laga final ini, Timnas sepak bola Indonesia gagal merebut gelar AFF Suzuki Cup setelah hanya menang 2-1 atas Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Rabu.

Nurdin: Pemain Timnas Harus Jaga Reputasi

Pemain Timnas Indonesia yang berlaga di Piala AFF 2010 diminta untuk menjaga reputasi yang telah dicapai ketika kembali ke klub masing-masing dalam lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia yang akan bergulir kembali pada 2 Januari mendatang.
"Kebiasaan-kebiasaan baik yang sudah tertanam selama memperkuat Timnas di ajang Piala AFF ini hendaknya dipelihara dan dibawa ke klub masing-masing ketika nanti kalian bermain lagi di kompetisi Liga Super," ujar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid, seperti dikutip dari Antara.
Hal itu dikatakan Nurdin Halid seusai sarapan bersama para pemain di Hotel Sultan Jakarta, dimana ia juga menyatakan telah membubarkan Timnas AFF ini untuk kembali ke klub masing-masing dan bersiap-siap jika dipanggil kembali untuk menghadapi event internasional berikutnya yakni Pra Olimpiade, Pra Piala Dunia dan SEA Games 2011.
Nurdin Halid menambahkan, diantara kinerja yang perlu terus dipelihara bagi para pemain Timnas adalah menjaga semangat dan kedisiplinan yang tinggi meski pun Timnas masih belum berhasil meraih gelar juara Piala AFF.
"Kalian sudah berjuang dan memberikan yang terbaik selama di ajang Piala AFF. Tidak usah berkecil hati karena masih ada tugas-tugas berikutnya menanti kita semua. Marilah kita songsong tahun baru 2011 dengan semangat baru dan harapan baru," tuturnya.
Pada kesempatan itu beberapa pemain mengungkapkan sangat senang selama Timnas diasuh oleh pelatih Alfred Riedl dan berharap pelatih asal Austria itu tetap dipertahankan karena dianggap mampu menciptakan atmosfir positif di Timnas.
"Cara dan gaya melatih Riedl sangat bagus. Dia menerapkan disiplin yang tinggi sehingga membuat Timnas lebih baik," kata penyerang Yongki Ariwibowo.
Riedl, lanjutnya, berhasil menciptakan rasa kebersamaan yang tinggi diantara skuad Timnas sehingga pemain merasa sangat menyatu baik dalam suka maupun duka.
Riedl mengantongi kontrak dengan PSSI selama dua tahun terhitung sejak April 2010 untuk menukangi beberapa Timnas, termasuk tim SEA Games 2011.
Yongki sendiri merasakan cukup bahagia ketika ia diberi kesempatan dua kali menjadi starter di Piala AFF 2010 yakni saat berhadapan Filipina pada semifinal leg kedua (19/12) dan pada pertandingan final leg pertama di Kuala Lumpur (26/12).
Namun dia tak bisa tampil dalam laga terakhir di Senayan akibat cedera yang didapatnya dari final leg pertama.
Yongki menegaskan rekan-rekannya sudah memberikan yang terbaik dalam laga yang dimenangi Timnas 2-1, namun masih belum beruntung karena hasil akhir dua pertandingan final mengantarkan Malaysia sebagai juara. Ia berharap ke depannya Timnas bisa menjadi lebih baik lagi.
Hal senada dikemukakan Mohammad Nasuha yang mencetak gol pertama bagi Timnas Indonesia pada di final di Stadion Utama Senayan di hadapan 95 ribu penonton.
"Suasana tim sangat harmonis dan kebersamaan dalam tim sangat bagus. Suasana ini perlu terus dipertahankan. Saya kira Alfred Riedl layak meneruskan kerjanya di timnas, siapa pun nantinya pemain yang akan dipilih," ujarnya.

Firman Utina: Kami Telah Melakukan Yang Terbaik

Firman Utina kecewa karena Timnas Indonesia gagal menjuarai Piala AFF 2010. Namun, kapten Timnas Indonesia itu berharap agar hal ini tidak menjadi alasan mereka dihujat karena penggawa Garuda Merah Putih telah menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
"Saya merasa sangat menyesal, terutama pada para suporter kami. Kami telah menunjukkan permainan yang bagus di babak penyisihan sampai di semifinal. Saat ini, rasa sedih dan sesal kami sama dengan yang dirasakan semua orang di Indonesia," tutur Firman, seperti dilansir situs resmi AFF.
"Namun, inilah sepak bola. Terkadang kami menang, terkadang kalah. Sangat penting bagi para suporter untuk mengerti hal ini. Tidak perlu menuding siapa yang salah. Kami adalah sebuah tim."
"Mungkin, hari ini kami tidak bermain dengan cukup baik. Namun, selalu ada kesempatan kedua untuk memperbaiki penampilan kami."
Lebih lanjut, pemain yang kini memperkuat Sriwijaya FC ini mengaku tidak lagi dibayangi rasa bersalah usai gagal mengeksekusi penalti ke gawang Malaysia.
"Seperti kata pelatih kami, Alfred Riedl, bisa jadi meski saya berhasil, tidak akan mengubah keadaan. Bisa jadi kami menang atau bisa jadi kami tetap kalah. Sepak bola dimainkan selama 90 menit. Kesalahan terbesar kami adalah kalah telak di Kuala Lumpur. Selalu menjadi hal yang sangat berat untuk mengejar ketinggalan tiga gol. Apalagi para pemain mereka tampil sangat bagus," ungkapnya.
"Menurut saya pribadi, kami memiliki sebuah tim yang bagus. Kami hanya tinggal memerlukan sedikit waktu untuk bisa padu dan lebih baik lagi."
"Saya juga ingin berterima kasih pada para suporter yang selalu mendukung perjuangan kami selama ini," tandasnya.

Nurdin Halid Bergeming di Singgasananya

Kegagalan Timnas Indonesia menjuarai Piala AFF membuat PSSI banyak dikecam. Namun, maraknya kecaman ini tak menggoyahkan hati sang ketua umum, Nurdin Halid untuk tetap bergeming di singgasananya.
Seperti dikutip dari Tempo Interaktif, Nurdin menolak tuntutan padanya bahwa untuk mundur dari kursi ketua umum otoritas tertinggi sepak bola Indonesia itu. Politisi Partai Golkar ini menegaskan ia tidak akan pernah mundur karena menghargai martabat dan demokrasi PSSI.
"Saya tegaskan sekali lagi saya tidak akan pernah mundur," kata Nurdin usai pertandingan laga final Piala AFF, Rabu (29/12).
"Itu (kegagalan) tidak ada urusannya memaksa saya untuk mundur," kata dia. "Saya adalah orang yang memegang prinsip demokrasi."
Lebih lanjut, Nurdin balik menuding bahwa maraknya tuntutan padanya untuk mundur adalah sebuah bentuk politisasi olahraga. "Saya anti politisasi," tandasnya.
Sebelumnya, Bendahara PSSI, Achanul Qosasi juga melontarkan pernyataan keras terkait tuntutan agar Nurdin Halid mundur. Menurutnya, tuntutan itu merupakan ulah politisi yang mengincar posisi Ketua Umum PSSI.
"Yang nyuruh Nurdin mundur adalah orang yang ingin jadi Ketum PSSI tapi nggak jadi-jadi. Dari dulu ke mana saja, pada saat PSSI sulit kok pada lari," ujar Achsanul, seperti dilansir detik.
"PSSI ini kan sedang baik-baiknya dan PSSI itu bukan Nurdin saja ada eksekutif komite yang 13 orang termasuk saya. Jadi menyatakan PSSI buruk karena dia sudah maju berkali-kali gagal menjadi Ketum PSSI," tandasnya.

Pasca Gagal di Piala AFF, Okto Ingin Perbaiki Kemampuan

Kegagalan Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2010 bukanlah sebuah akhir yang harus terus disesali. Gelandang Garuda merah Putih, Oktovianus Maniani menegaskan bahwa dia tak ingin larut dalam kesedihan dan mengaku akan bekerja keras untuk meningkatkan kemampuannya.
Seperti dikutip dari Vivanews, ditemui usai laga, Okto mengaku kecewa dengan kegagalan timnas. Namun pemain berusia 22 tahun itu menilai rekan-rekannya telah bermain sekuat tenaga. "Bagi saya, pemain telah melakukan yang terbaik," katanya.
Ditanya mengenai rencana ke depan, Okto mengaku akan kembali mengasah kemampuannya. Salah satu yang menjadi fokusnya adalah memperbaiki salah satu kelemahannya, yakni melepaskan umpan silang.
"Kita masih punya SEA Games (2011). Saya ingin belajar lagi agar bisa tampil baik nantinya. Saya ingin belajar crossing dan ketenangan dalam bermain," pungkas pemain Sriwijaya FC itu.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid mengatakan, pihaknya sebelumnya telah berjuang untuk menjadi tuan rumah Piala AFF 2010. Langkah yang sama akan dilakukan terhadap turnamen U-23 yang berada di bawah AFF.
"Juni nanti, ada turnamen U-23 jelang SEA Games 2011. Kami akan berjuang lagi untuk menjadi tuan rumah," kata Nurdin di Jakarta.
Selain itu, menurut Nurdin, PSSI akan meningkatkan kembali kemampuan tim Garuda. Salah satunya dengan memperbanyak agenda uji coba bagi Markus Horison dan kawan-kawan.

Riedl Enggan Salahkan Firman Utina

Meski Firman Utina mampu menjalankan tugasnya menjadi algojo tendangan penalti, belum tentu Timnas Indonesia pasti menang. Hal ini diungkapkan pelatih Garuda Merah Putih, Alfred Riedl, membela anak asuhnya itu.
Seperti dilansir Vivanews, Riedl menegaskan bahwa dia tidak akan menyalahkan Utina atas kegagalannya dalam mengeksekusi penalti ke gawang Malaysia dalam laga leg kedua final Piala AFF 2010. Menurut Riedl, dia tidak ingin berandai-andai dengan kemungkinan yang ada.
"Kalau Firman mencetak penalti itu, mungkin ada momentum bagus bagi kami. Tapi, juga ada kemungkinan-kemungkinan lainnya. Belum tentu kami bisa mencetak gol selanjutnya," papar Riedl pada jumpa pers seusai pertandingan.
Sementara itu, Firman Utina,yang kini memperkuat Sriwijaya FC ini mengaku tidak lagi dibayangi rasa bersalah usai gagal mengeksekusi penalti ke gawang Malaysia.
"Seperti kata pelatih kami, Alfred Riedl, bisa jadi meski saya berhasil, tidak akan mengubah keadaan. Bisa jadi kami menang atau bisa jadi kami tetap kalah. Sepak bola dimainkan selama 90 menit. Kesalahan terbesar kami adalah kalah telak di Kuala Lumpur. Selalu menjadi hal yang sangat berat untuk mengejar ketinggalan tiga gol. Apalagi para pemain mereka tampil sangat bagus," ungkapnya.
"Menurut saya pribadi, kami memiliki sebuah tim yang bagus. Kami hanya tinggal memerlukan sedikit waktu untuk bisa padu dan lebih baik lagi."
"Saya juga ingin berterima kasih pada para suporter yang selalu mendukung perjuangan kami selama ini," tandasnya.

Jurusan Pra Universitas (takmili)

Jurusan ini mulai dibuka pada tahun 1404 H/1984 M. dalam rangka menyelenggarakan Pendidikan Pra Universitas yang ditempuh selama 2 semester. (1 tahun)

Pendaftaran Bagian Takmili
Masa belajar : 1 tahun ( 2 semester)
Waktu belajar : Senin – Jum’at (5 hari dalam seminggu) dari pukul 7.00 – 12.00
Tempat Pendaftaran : Kampus LIPIA. Jl. Buncit Raya No. 5A Jakarta Selatan

     Syarat Pendaftaran
  1. Calon Mahasiswa sudah tamat aliyah atau yang sederajat dengan nilai rata-rata minimal 8 (calon mahasiswa lulus i ’dad lughawi dengan predikat baik sekali atau istimewa).
  2. Ijazah belum lewat 4 tahun.
  3. Sehat jasmani & rohani
  4. Berkelakuan baik
  5. Mampu berbahasa arab dengan baik ( baca, tulis dan bicara )
  6. Hafal al-Qur’an minimal 2 juz.
  7. Mengkhususkan diri sepenuhnya untuk belajar di LIPIA
  8. Belum pernah diberhentikan dari LIPIA
  9. Lulus tes tulis & tes lisan

     Berkas yang diperlukan
  1. Foto Copy Ijazah yang sudah dilegalisir
  2. Transkrip nilai & raport terakhir
  3. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Kepolisian yang masih berlaku (asli)
  4. Surat Keterangan Sehat dari Dokter yang masih berlaku (asli)
  5. Foto copy KTP yang masih berlaku
  6. Pas Foto terbaru : (4x6) 2 lembar, (3x4) 2 lembar, (2x3) 2 lembar
  7. Rekomendasi dari Sekolah atau tokoh masyarakat
back to Lipia

    Persyaratan Pendaftaran Program Intensif (I'dad Lughowi)

    Pendaftaran Bagian I'dad Lughawi
    Masa belajar : 2 tahun ( 4 semester)
    Waktu belajar : Senin – Jum’at (5 hari dalam seminggu) dari pukul 12.15 – 16.45
    Tempat Pendaftaran : Kampus LIPIA. Jl. Buncit Raya No. 5A Jakarta Selatan

        Syarat Pendaftaran
    1. Calon Mahasiswa sudah tamat aliyah atau yang sederajat dengan nilai rata-rata minimal 7
    2. Ijazah belum belum lewat 3 tahun.
    3. Sehat jasmani & rohani
    4. Berkelakuan baik
    5. Mampu berbahassa arab dengan baik ( baca, tulis dan bicara )
    6. Mengkhususkan diri sepenuhnya untuk belajar di LIPIA
    7. Belum pernah diberhentikan dari LIPIA
    8. Lulus tes tulis & tes lisan
        Berkas yang diperlukan
    1. Foto Copy Ijazah yang sudah dilegalisir
    2. Transkrip nilai & raport terakhir
    3. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Kepolisian yang masih berlaku (asli)
    4. Surat Keterangan Sehat dari Dokter yang masih berlaku (asli)
    5. Foto copy KTP yang masih berlaku
    6. Pas Foto terbaru : (4x6) 2 lembar, (3x4) 2 lembar, (2x3) 2 lembar
    7. Rekomendasi dari Sekolah atau tokoh masyarakat
    back to Lipia 

      Rabu, 29 Desember 2010

      Sony Ericsson J108 cedar VS Sony Ericsson J105 Naite

      Sony Ericsson J108 cedar (kiri) Sony Ericsson J105 Naite (kanan)


      General

      GSM 850 / 900 / 1800 / 1900

      2G Network

      GSM 850 / 900 / 1800 / 1900

      HSDPA 2100 HSDPA 850 / 1900 / 2100

      3G Network

      HSDPA 2100

      HSDPA 850 / 1900 / 2100 - Naite (a) for Americas

      2010, June

      Announced

      2009, May

      Available. Released 2010, September

      Status

      Available. Released 2009, October

      Size

      111 x 49 x 15.5 mm

      Dimensions

      108 x 47 x 12.6 mm

      84 g

      Weight

      84 g




      Display

      TFT, 256K colors


      Type






      TFT, 256K colors

      240 x 320 pixels, 2.2 inches

      Size

      240 x 320 pixels, 2.2 inches


      Wallpapers, screensavers

      Sound

      Vibration, MP3 ringtones

      Alert types

      Vibration; Downloadable polyphonic, MP3, AAC ringtones, composer

      Yes - 3.5 mm audio jack

      Speakerphone

      Yes

      Memory

      1000 entries, Photocall

      Phonebook

      1000 contacts, Photo call

      Yes

      Call records

      30 received, dialed and missed calls

      280 MB

      Internal

      100 MB

      microSD, up to 16GB, buy memory

      Card slot

      microSD, up to 8GB, 2GB included

      Data

      Class 10 (4+1/3+2 slots), 32 - 48 kbps

      GPRS

      Class 10 (4+1/3+2 slots), 32 - 48 kbps

      Class 10, 236.8 kbps

      EDGE

      Class 10, 236.8 kbps

      HSDPA, 7.2 Mbps; HSUPA, 2 Mbps

      3G

      HSDPA, 3.6 Mbps

      No

      WLAN

      No

      Yes, v2.1 with A2DP

      Bluetooth

      Yes, v2.0 with A2DP

      No

      Infrared port

      No

      Yes, microUSB v2.0

      USB

      Yes, v2.0

      Camera

      2 MP, 1600x1200 pixels

      Primary

      2 MP, 1600x1200 pixels

      Geo-tagging, video-calling

      Video

      Yes, QVGA@15fps

      Yes, QVGA@15fps

      Secondary

      Yes

      No

      Features

      SMS (threaded view), MMS, Email, Push Email, IM

      Messaging

      SMS(threaded view), MMS, Email, Push Email, RSS

      WAP 2.0/HTML

      Browser

      WAP 2.0/ HTML (NetFront)

      Stereo FM radio with RDS

      Radio

      Stereo FM radio with RDS

      Yes

      Games

      Yes + downloadable

      Black/Silver, Black/Red

      Colors

      Vapour Silver, Ginger Red

      No

      GPS

      No

      Yes, MIDP 2.0

      Java

      Yes, MIDP 2.0

      - MP3/eAAC+/WAV player
      - MP4/H.263/H.264 player
      - YouTube, Facebook, MySpace, Twitter apps
      - Organizer
      - Widget manager
      - Eco friendly materials
      - Voice memo
      - Zi

      - MP3/eAAC+/WMA player
      - MP4/WMV/H.263 player
      - TrackID
      - Organizer
      - Voice memo
      - T9
      - E-manual
      - Eco friendly materials
      - Ecomate, CO2 Calculator

      Battery

      Standard battery, Li-Po 1000 mAh (BST-43)

      Standard battery, Li-Po 950 mAh (BST-33)

      Up to 420 h (2G) / Up to 475 h (3G)

      Stand-by

      Up to 600 h (2G) / Up to 583 h (3G)

      Up to 12 h 30 min (2G) / Up to 5 h (3G)

      Talk time

      Up to 13 h 45 min (2G) / Up to 4 h 30 min (3G)

      Music play

      Up to 33 h 45 min

      Misc

      1.08 W/kg (head) 0.56 W/kg (body)

      SAR EU

      1.22 W/kg (head)

      1.16 W/kg (head)